Kapan seharusnya seorang peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif?

Download Skripsi Online - Kapan seharusnya seorang peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif?. Bagi anda para mahasiswa yang akan melakukan sebuah penelitian ilmiah yang hasilnya akan dilaporkan sebagai tugas akhir (Skripsi), mungkin merasa kebingungan dalam menentukan metode penelitian  mana yang seharusnya digunakan dalam suatu penelitian ilmiah, karena seperti yang kita ketahui bersama bahwa secara umum metode penelitian itu dibedakan menjadi 3 metode, yaitu metode penelitian kualitatif, metode penelitian kuantitatif, dan research and development (RnD) atau penelitian dan pengembangan. Untuk menjawab pertanyaan tadi, maka saya akan membahas mengenai kapan seharusnya seorang peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif?. Sementara untuk dua metode penelitian lainnya akan dibahas pada postingan lainnya.
Antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif tidak perlu dipertentangkan, karena saling melengkapi dan masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan, metode penelitian kualitatif akan cocok digunakan untuk meneliti hal-hal sebagai berikut.
  1. Bila masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau mengkun malah masih gelap. Kondisi semacam ini cocok diteliti dengan metode kualitatif, karena peneliti kualitatif akan langsung masuk ke obyek, melakukan penjelajahan dengan grant tour question, sehingga masalah akan dapat ditemukan dengan jelas melalui penelitian model ini, peneliti akan melakukan ekplorasi terhadap suatu obyek. Ibarat orang akan mencari sumber minyak, tambang emas dan lain-lain.
  2. Memahami makna di balik data yang tampak. Gejala sosial sering tidak bisa difahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang. Setiap ucapan dan tink=dakan orang sering mempunyai makna ertentu. Sebagai contoh, orang yang menangis, tertawa, cemberut, mengedipkan mata, memiliki makna tertentu. Sering terjadi, menurut penelitian kuantitatif benar, tetapi justru menjadi tanda tanya menurut penelitian kualitatif. Sebagai contoh ada 99orang menyatakan bahwa A adalah pencuri, sedangkan satu orang menyatakan tidak. Mungkin yang satu orang ini yang benar. Menurut penelitian kuantitatif cinta suami kepada isteri dapat diukur dari banyaknya sehari dicium. Menurut penelitian kualitatif, semakin banyak suami mencium istri maka malah menjadi tanda tanya, jangan-jangan hanya pura-pura. Data diteliti dengan metode kualitatif, dengan teknik wawancara mendalam dan observasi berperan serta dan dokumentasi.
  3. Untuk memahami interaksi sosial. Interaksi sosial yang kompleks hanya dapat diuai kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif dengan cara ikut berperan serta, wawancara mendalam terhadap interaksi sosial tersebut. Dengan demikian akan dapat ditemukan pola-pola hubungan yang jelas.
  4. Memahami perasaan orang. Perasaan orang sulit dimengerti kalau tidak diteliti dengan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam, dan observasi berperan serta untuk ikut merasakan apa yang dirasakan orang tersebut.
  5. Untuk mengembangkan teori. Metode kualitatif paling cocok digunakan untuk mengembangkan teori yang dibangun melalui data yang diperoleh melalui lapangan. Teori yang demikian dibangun melalui gorounded research. Dengan metode kualitatif peneliti pada tahap awalnya melakukan penjelajahan, selanjutnya ditemukan hipotesis yang berupa hubungan antar gejala. Hipotesis tersebut selanjutnya diverifikasi dengan pengumpulan data yang lebih mendalam. Bila hipotesis terbukti, maka akan menjadi tesis atau teori.
  6. Untuk memastikan kebenaran data. Data sosial sering sulit dipastikan kebenarannya. Dengan metode kualitatif, melalui teknik pengumpulan data secara triangulasi/gabungan (karena dengan teknik pengumpulan data tertentu belum dapat menemukan apa yang dituju, maka ganti teknik lain), maka kepastian data akan lenih terjamin. Selain itu dengan metode kualitatif, data yang diperoleh diuji kredibilitasnya, dan penelitian berakhir setelah data itu jenuh,maka kepastian data akan dapat diperoleh. Ibarat mencari siapa yang menjadi propokator , maka sebelum ditemukan siapa provokator yang dimaksud maka penelitian belum dinyatakan belum selesai.
  7. Meneliti sejarah perkembangan. Sejarah perkembangan kehidupan seseorang tokoh atau masyarakat akan dapat dilacak melalui wawancara mendalam kepada pelaku atau orang yang dipandang tahu, maka sejarah perkembangan kehidupan seseorang. Misalnya akan meneliti sejarah perkembangan kehidupan raja-raja di jawa, sejarah perkembangan masyarkat tertentu sehingga masyarakat tersebut menjadi masyarakat yang etos kerjanya tinggi atau rendah. Penelitian perkembangan ini juga bisa dilakukan di bidang pertanian, bidang teknik seperti meneliti kinerja mobil dan sejenisnya, dengan melakukan pengamatansecara terus-menerus yang dibantu kamera terhadap proses tumbuh dan berkembangnya bunga tertentu, atau mesin mobil tertentu.
Demikianlah akhir dari artikel ini, semoga dapat membantu rekan-rekan semua. Jika ada pertanyaan seputar artikel ini silahkan tuliskan pada kolom komentar dibawah ini. Terima kasih.

0 komentar:

Post a Comment