Download Skripsi Online - Bagi para dewan guru yang terjun langsung dalam proses
kegiatan belajar mengajar, mungkin akan mendapatkan kesulitan sendiri pada saat
akan menyampaikan sebuah materi ajar kepada peserta didiknya. Hal demikian juga
tidak terkecuali dalam mengimplementasikan strategi pembelajaran.
Pada pembahasan kali ini saya akan membahas mengenai
kesulitan-kesulitan implementasi strategi pembelajaran inkuiri dan juga akan
sedikit memberikan solusi dari permasalahan yang mungkin terjadi pada seorang
guru dalam kegiatan belajar mengajar tersebut. Silahkan simak artikel dibawah
ini.
Strategi
pembelajaran inkuiri merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dianggap
baru khususnya di indonesia. Sebagai suatu strategi beru, dalam penerapannya
terdapat beberapa kesulitan.
Pertama,
strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang menekankan
kepada proses berpikir yang bersandarkan kepada dua sayap yang sama pentingnya,
yaitu proses belajar dan hasil belajar. Selama ini guru yang sudah terbiasa
dengan pola pembelajan sebagai proses menyampaikan informasi yang lebih
menekankan kepada hasil belajar, banyak yang merasa keberatan untuk mengubah
pola mengajarnya. Bahkan guru yang menganggap strategi pembelajaran inkuiri
sebagai strategi yang tidak mungkin dapat diterapkan karena tidak sesuai dengan
budaya dan sistem pendidikan di indonesia memang, untuk mengubah suatu
kebiasaan bukanlah pekerjaan mudah, apalagi sifat guru yang cenderung
konvensional, sulit untuk menerima pembaruan-pembaruan.
Kedua,
sejak lama tertanam dalam budaya belajar siswa bahwa belajar pada dasarnya
adalah menerima materi pelajaran dari guru, dengan demikian bagi mereka guru
adalah sumber belajar yang utama. Karena budaya belajar semacam itu sudah
terbentuk dan menjadi kebiasaan, maka akan sulit mengubah pola belajar mereka
dengan menjadikan belajar sebagai proses berpiir. Mereka akan sulit manakala
diajak memecahkan suatu persoalan. Mereka akan sulit manakala disuruh untuk
bertanya. Demikian juga dalam menjawab pertanyaan. Mereka akan mengalami
kesulitan untuk mejawab setiap pertanyaan, walaupun pertanyaan itu sangat
sederhana. Biasanya siswa memerlukan waktu yang cukup lama untuk merumuskan
jawaban dari suatu pertanyaan.
Ketiga,
berhubungan dengan sistem pendidikan kita yang dianggap tidak konsisten.
Misalnya, sistem pendidikan menganjurkan bahwa proses pembelajaran sebaiknya
menggunakan pola pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir
melalui pendekatan student active earning atau yang kita kenal dengan cbsa,
atau melalui anjuran penggunaan kurikulum berbasis kompetensi (kbk), namun
dilain pihak sistem evaluasi yang masih digunakan misalnya sistem ujian akhir
nasional (uan) berorientasi pada pengembangan aspek kognitif. Tentu saja hal
ini bisa menambah kebingungan guru sebagai pelaksana di lapangan. Guru akan
mendua hati, apakah ia akan melaksanakan pola pembelajaran dengan menggunakan
inkuiri sebagai strategi pembelajaran yang menekankan pada proses belajar, atau
akan mengembangkan pola pembelajaran yang diarahkan agar siswa dapat
mengerjakan atau menjawaba soal-soal hafalan.
Semoga artikel ini dapat membantu rekan dewan guru
yang mungkin mengalami kesulitan dalam implementasi menerapkan strategi
pembelajaran inkuiri dalam menyampaikan materi ajar kepada para peserta
didiknya.
Jika ada yang kurang jelas atau tidak dapat dipahami
dalam tulisan diatas, silahkan tinggalkan komentar dibawah postingan ini.
Terima kasih.
0 komentar:
Post a Comment