Download Skripsi Online - Terima kasih
atas kunjungannya ke blog ini, pada postingan kali ini yang berjudul “Faktor- Faktor
yang Mempengaruhi Penggunaan Strategi Pembelajaran Inkuiri” saya akan membahas mengenai
faktor apa saja yang bisa mempengaruhi keberhasilan pada
penggunaan strategi pembelajaran inkuiri. Semoga artikel ini dapat bermanfaat
bagi guru untuk mempraktekannya langsung ke peserta didiknya atau bagi para
mahasiswa terkhusus mahasiswa fakultas pendidikan yang sedang menempuh
perkuliahannya.
Pada dasarnya Strategi
pembelajaran inkuiri adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada
pengembangan intelektual (pemahaman)peserta didik. Perkembangan intelektual
(pemahaman) para peserta didik itu menurut Piaget dipengaruhi oleh 4 faktor,
yaitu maturation, physical experience,
social experience, dan equilibration.
Baca juga
Pertama, Maturation atau kematangan yaitu proses dimana terjadinya perubahan fisiologis dan anatomis, yaitu proses pertumbuhan fisik, yang meliputi pertumbuhan tubuh, pertumbuhan otak, dan pertumbuhan sistem saraf. Jika dilihat dari sudut pandang secara harfiahnya, pertumbuhan otak merupakan salah satu faktor yang begitu berpengaruh terhadap kemampuan berpikir (intelektual) peserta didik. Otak dapat diartikan sebagai pusat atau sentral perkembangan dan fungsi berpikir pada manusia. Otak terdiri dari 100 miliar sel saraf (neuron) dan setiap sel saraf itu rata-rata memiliki sekitar 3000 koneksi (hubungan) dengan sel-sel saraf lainnya (Sigelman dan Shaffer, 1995). Neuron terdiri dari inti sel (nucleus) dan sel bodi yang berfungsi sebagai penyalur aktivitas dari sel saraf yang satu ke sel saraf yang lainnya.
Kedua, Physical experience yaitu
merupakan sebuah tindakan-tindakan fisik yang dilakukan manusiakepada sesuatu
hal yang ada di lingkungan sekitarnya. Kegiatan yang dilakukan manusia (peserta
didik) memungkinkan dapat menumbuhkembangkanaktivitas
atau daya pikir. Tindakan fisik yang dilakukan pada akhirnya akan bisa diteruskan
menjadi pendapat-pendapat atau opini-opini. Oleh karenanya, kegiatan
belajar-mengajar yang sebenarnyatidak akan terjadi tanpa adanya
pengalaman-pengalaman. Bagi Piaget, aksi atau tindakan adalah komponen dasar
pengalaman.
Ketiga, Social
experience adalah kegiatan dalam berinteraksi dengan orang lain disekitarnya.
Melalui pengalaman sosial, peserta didiktidak hanya dituntut untuk menyimak
atau mendengarkan arahan dari tutor atau gurunya saja, tetapi juga akan
menumbuhkembangkanpola pikir pribadinya bahwa terdapat aturan lain disamping
aturannya sendiri. Ada dua faktor pengalaman sosial yang dapat membantu
perkembangan pola pikir peserta didik. Pertama, pengalaman sosial akan dapat
mengembangkan kecakapan berbahasa. Kecakapan berbahasa ini diperoleh melalui
percakapan, diskusi, dan argumentasi bersamapeserta didik lainnya. Kegiatan-kegiatantersebut
pada gilirannya bisamenimbulkan pengalaman-pengalaman psikis yang memungkinkan
atau memancing sistem otak peserta didikuntuk merespon. Kemudian yang kedua,
melalui pengalaman sosial peserta didik akan membatasi ada peserta didik lainnya
yang mungkin berselisih pendapat dengan dirinya. Pengalaman sejenisini begitu
bermanfaat untuk menumbuhkembangkan konsep mental seperti misalnya kerendahan
hati, toleransi, kejujuran etika, moral, dan lain sebagainya.
Keempat, Equilibration
adalah kegiatanpada tahap penyesuaian antara pengetahuan yang sudah ada dengan pengetahuan
yang baru ditemukan oleh para peserta didik. seyogyanyapeserta didikdipaksa
untuk memperbarui pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya setelah peserta
didik tersebutmenemukan informasi baru yang tidak sependapat dengan dirinya.
Itulah empat
faktor dasar yang dapat mempengaruhi keberhasilan seorang guru dalam menerapkan
strategi pembelajaran inkuiri dalam kegiatan belajar-mengajar di kelas. Semoga
artikel ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan terkhusus pengetahuan
terhadap strategi pembelajaran inkuiri bagi para pembaca sekalian.
0 komentar:
Post a Comment