Cara Merumuskan Hipotesis Penelitian

Download Skripsi Online - Selamat berkunjung kembali di blog operator bukan guru, kali ini saya akan memberikan catatan ringan mengenai cara merumuskan hipotesis dalam laporan penelitian. bagi seorang peneliti mungkin sudah tidak asing lagi mendengar kata hipotesis. ya, hipotesis adalah jawaban sementara pada sebuah laporan penelitian. berikut secara singkat kita akan membahas mengenai bagaimana cara merumuskan sebuah hipotesis pada laporan penelitian.
Setelah peneliti mengadakan penelaahan yang mendalam terhadap berbagai sumber untuk menentukan anggapan dasar, maka langkah berikutnya adalah merumuskan hipotesis.
Agar dapat lebih mudah dipahami pengertian ini, perlu dikutipkan pendapat Prof. Drs. Sutrisno Hadi MA, tentang pemecahan masalah.
Seringkali peneliti tidak dapat memecahkan permasalahannya hanya dengan sekali jalan. Permasalah nitu akan diselesaikan segi demi segi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk tiap-tiap segi, dan mencari jawabannya melalui penelitian yang dilakukan.
Jawaban terhadap permasalahan ini dibedakan atas 2 hal sesuai dengan taraf pencapaiannya yaitu:
Jawaban permasalahan yang berupa kebenaran pada taraf teoretik, dicapai melalui membaca.
Jawaban permasalahan yang berupa kebenaran pada taraf praktik, dicapai setelah penelitian selesai, yaitu setelah pengolahan terhadap data.
Sehubungan dengan pembatasan pengertian tersebut maka hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Dari arti katanya, hipotesis memang berasal dari 2 penggalan kata, “hypo” yang artinya “di bawah” dan “thesa” yang artinya “kebenaran”. Jadi hipotesis yang kemudian cara menulisnya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia menjadi hipotesa, dan berkembang menjadi hipotesis.
Apabila peneliti telah mendalami permasalahan penelitiannya dengan seksama serta menetapkan anggapan dasar, maka lalu membuat suat uteori sementara, yang kebenarannya masih perlu diuji (di bawah kebenaran).
Inilah hipotesis peneliti harus berpikir bahwa hipotesisnya itu dapat diuji. Selanjutnya peneliti akan bekerja berdasarkan hipotesis ini. Peneliti mengumpulkan data-data yang paling berguna untuk membuktikan hipotesis. Berdasarkan data yang terkumpul, peneliti akan menguji apakah hipotesis yang dirumuskan dapat naik status menjadi tesa, atau sebaliknya, tumbang sebagai hipotesis, apabila ternyata tidak terbukti.
Hal yang sangat perlu diperhatikan oleh peneliti adalah bahwa ia tidak boleh mempunyai keinginan kuat agar hipotesisnya terbukti dengan cara mengumpulkan data yang hanya bias membantu memenuhi keinginannya, atau memanipulasi data sedemikian rupa sehingga mengarah keterbuktian hipotesis. Penelitian har5us bersikap objektif terhadap data yang terkumpul.
Terhadap hipotesis yang sudah dirumuskan peneliti dapat bersikap 2 hal:
Menerima keputusan seperti apa adanya seandainya hipotesisnya tidak terbukti (pada akhir penelitian).
Mengganti hipotesis seandainya melihat tanda-tanda bahwa data yang terkumpul tidak mendukung terbuktinya hipotesis (pada saat penelitian berlangsung).
Apabila peneliti mengambil hak kedua, maka didalam laporan penelitian harus dituliskan proses penggantian ini. Dengan demikian, peneliti telah bertindak jujur dan tegas, sesuatu yang memang sangat diharapkan dari seorang peneliti.
Bagaimana mengetahui kedudukan suatu hipotesis?
Perlu diuji apakah ada data yang menunjuk hubungan antara variable penyebab dan variable akibat?
Adanya data yang menunjukkan bahwa akibat yang ada, memang ditimbulkan oleh penyebab itu.
Adanya data yang menunjukkan bahwa tidak ada penyebab lain yang bias menimbulkan akibat tersebut.


Apabila ketiga hal tersebut dapat dibuktikan, maka hipotesis yang dirumuskan mempunyai kedudukan yang kuat dalam penelitian. Walaupun hipotesis ini sangat penting sebagai pedoman kerja dalam penelitian, namun tidak selalu semua penelitian harus berorientasikan hipotesis. Jenis penelitian eksploratif, surbei, atau kasus, dan penelitian development biasanya justru tidak berhipotesis. Tujuan penelitian jenis ini bukan untuk menguji hipotesis tetapi mempelajari tentang gejala-gejala sebanyak-banyaknya.
mungkin kira-kira seperti itu cara merumuskan hipotesis pada laporan penelitian. semoga dapat memberikan wawasan baru bagi para pembaca sekalian. terima kasih sudah mengunjungi blog operator bukan guru. jika ada yang kurang dipahami bisa anda tuliskan pada kolom komentar dibawah ini.

0 komentar:

Post a Comment